Anggota DPRD Teluk Bintuni Dari Dapil II Laksanakan Penjaringan Aspirasi Dari Masyarakat
![](https://www.indo-kabar.com/wp-content/uploads/2024/06/IMG-20240629-WA0010-1024x765.jpg)
Bintuni, Indo-kanar.com –
Guna menjaring Aspirasi masyarakat dan melakukan fungsi Kontrol terhadap proses Pembangunan,
anggota DPRD Kabupaten Teluk Bintuni yang berasal dari Dapil 2, melaksanakan kunjungan kerja ( Kunker) di Kampung Awegro, Distrik Kuri. Kabupaten Teluk Bintuni, Sabtu (29/06/2024).
Kunker tersebut sebagaimana yang telah diatur dalam undang-undang No. 23 tahun 2014 terkait Pengaturan mengenai masa reses anggota DPRD di Indonesia.
Lima anggota DPRD Dari dapil II yang turut melaksanakan Kunker ke Kampung Awegro adalah, Romilus Tatuta dari partai Nasdem, Sujono dari partai Perindo, Hans Tatiorim dari PPP, Andreas Nauri dari partai Nasdem, dan Muhammad Tiakoly dari partai Golkar.
Anggota DPRD dari partai Nasdem Romilus Tatuta mengatakan, Kunjungan Kerja anggota DPRD dari Dapil II tersebut ingin menjaring aspirasi dari masyarakat di wilayah Pemilihannya.
” Dalam kunjungan kerja ini Kami ingin melakukan penjaringan aspirasi dari masyarakat, sebelum adanya realisasi anggaran APBD, sehingga aspirasi masyarakat dapat tersalurkan secara baik, ” Ujarnya.
Bila ada aspirasi dari masyarakat yang telah di sampaikan melalui musrembang, sehingga anggota DPRD tersebut dapat memperkuatnya.
Dan semua aspirasi yang telah di sampaikan tersebut akan di tampung dan DPRD akan segera melakukan rapat pleno, selanjutnya akan melakukan Rapat Dengar Pendapat ( RPD) bersama dengan para Pimpinan OPD.
Ketua Komidi A DPRD Teluk Bintuni Andreas Nauri, menyampaikan, dengan adanya aspirasi dari masyarakat dapat menjadi masukan oleh Pimpinan OPD sehingga dapat diakomodir.
” Mudah- mudahan aspirasi masyarakat ini dapat terakomodir di dalam APBD Kabupaten Teluk Bintuni, ” Ujarnya.
Anggota DPRD dari Partai Perindo Sujono juga berharap, semua aspirasi dari masyarakat tersebut dapat di jawab oleh pemerintah.
” Selama ini Aspirasi yang di sampaikan oleh masyarakat melalui DPRD telah di usulkan ke pemerintah Daerah dan mudah mudahan pemerintah dapat menjawabnya, ” Ujarnya.
Dalam reses tersebut anggota DPRD dari II Teluk Bintuni menerima aspirasi dari Masyarakat Kampung Awegro, diantaranya Masyarakat meminta agar pemerintah Daerah segera membangun kembali SD Negri Awegro, karena terdapat tiga ruang yang tidak layak di gunakan.
” Kami berharap aspirasi ini tolong sampaikan ke dinas terkait , agar segera membangun kembali gedung Sekolah Dasar Negeri Awegro yang telah rusak, ” Ujar Ayub Tatuta
Ayub juga menyampaikan persoalan pembangunan Jeti yang belum terselesaikan tangganya, dan juga masalah Jeti apung yang telah rusak sehingga perlu adanya pergantian.
Dan ia juga pertanyakan soal status kampung Awegro yang hingga saat ini belum Defenitif, ” Sampai kapan kampung ini harus berstatus pemekaran, masak kita sebagai kampung pemekaran terus, ” Ujarnya.
![](https://www.indo-kabar.com/wp-content/uploads/2024/06/IMG-20240629-WA0011-1024x768.jpg)
Salah satu guru SD Negeri Awegro Mince Somnaikubun mengeluhkan adanya gedung sekolah lama yang sudah rusak dan tidak layak untuk di tempati, sehingga dalam proses belajar mengajar hanya mengunakan 3 ruang kelas, dalam satu kelas di bagi menjadi dua, sehingga aktifitas belajar sangat terganggu.
Sehingga ia berharap agar Anggota dewan yang hadir tersebut turut menjawab keluhan para guru, serta meminta untuk bangunan sekolah yang rusak tersebut di bangun kembali.
” kami minta agar pemerintah dapat membangun tiga ruang kelas kembali, agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik, ” Ujarnya.
Selain itu, ia juga mengusulkan pembangunan rumah guru,
karena rumah guru yang ada hanya dapat di tempati dua orang guru saja, sedangkan guru yang lain masih tinggal di rumah warga.
Mince juga mengatakan, bila saat ini kampung awegro juga membutuhkan bangunan Sekolah Paud dan TK, gedung perpustakaan untuk SD Negeri Awegro, serta ruang guru.
” Kami sangat membutuhkan sekolah Paud dan TK, karena selama ini anak yang langsung masuk SD, harus di ajari mengenal huruf, yang seharusnya di pelajari sejak Paud dan TK,
Dan kami juga perlu gedung perpustakaan serta Kantor guru, ” Ujarnya.
Petugas kesehatan di Pustu Kampung Awegro Muhammad Hasbi juga meminta perhatian agar Pustu Awegro di lengkapi dengan Brangkar, sehingga bila ada pasien yang tidak dapat berdiri dapat di periksa dengan berbaring.
“ Kami petugas Pustu mengusulkan kelengkapan pasilitas seperti Brangkar
untuk memudahkan dalam pemeriksaan pasien, ” Ujar Hasbi yang telah bertugas selama 8 tahun di Pustu awegro.
Brankar adalah tempat tidur yang digunakan untuk mengangkut pasien atau individu yang sedang sakit atau cedera dari satu tempat ke tempat lain. Brankar sering digunakan dalam situasi darurat medis, transportasi pasien di rumah sakit, atau saat pasien perlu dipindahkan dari satu fasilitas perawatan kesehatan ke fasilitas lainnya. Fungsi utama brankar adalah memberikan tempat yang aman dan nyaman bagi pasien selama proses transportasi
Lebih lanjut Hasbi juga meminta agar pemerintah membangun kembali Posyandu yang pernah ada, namun sudah rusak.
” Tempat ini sudah lama rusak, karena tiangnya miring masyarakat memutuskan untuk di lakukan pembongkaran, Saat ini kami minta untuk di bangun kembali, sehingga dapat menjadi tempat untuk memeriksakan anak dan balita, ” Ujarnya.
( Rahmat).