5 Kain Tradisional Tak Ternilai di Indonesia, Ada dari Daerahmu?
Kaya akan warisan budaya, Indonesia memiliki beragam kain tradisional yang tak ternilai. Mulai dari motif hingga teknik pembuatan, kain-kain ini sampai ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO.
Keindahan dari kain tradisional ini menjadi daya tarik tersendiri. Tak jarang kain-kain ini dijadikan sebagai oleh-oleh bagi wisatawan domestik atau mancanegara. Bahkan para wisatawan rela merogoh kocek lebih untuk mendapatkan selembar kain tradisional Indonesia.
Nah, apa saja jenis-jenis kain tradisional yang tak ternilai dari Indonesia? Yanti Elik selaku guru Jurusan Kriya Kreatif Batik dan Tekstil, SMKN 4 Kupang, Nusa Tenggara Timur dalam laman Vokasi membagikan daftarnya.
5 Kain Tradisional Tak Ternilai di Indonesia
- Batik
Batik adalah kain tradisional yang dihasilkan melalui teknik canting dengan menggunakan lilin malam. Beragam tahapan harus dilalui oleh para pengrajin untuk menghasilkan selembar kain batik. Tak heran jika harga satu lembar kain batik bisa mencapai jutaan rupiah. Tersebar luas, motif batik sangat beragam dan mencerminkan keberagaman budaya di seluruh nusantara. - Kain Endek
Kain endek adalah kain tradisional yang berasal dari Bali dan biasa digunakan dalam kegiatan adat. Teksturnya yang halus serta motif-motif yang indah membuatnya semakin digandrungi. Kain ini dihasilkan melalui teknik tenun ikat dengan menggunakan benang katun sebagai bahan dasar. Ciri khas dari kain endek adalah pola-pola yang rumit dan warna yang cerah. - Songket
Songket merupakan kain tradisional Indonesia yang dihasilkan melalui teknik tenun dengan menambahkan benang emas atau perak untuk memberikan efek kilau. Proses pembuatannya memerlukan ketelitian tinggi karena benang emas atau perak dijalin ke dalam kain secara manual Songket biasa dipakai dalam kegiatan formal atau upacara adat, seperti pernikahan, upacara pengantin, atau acara keagamaan. - Tenun Ikat
Kain tenun adalah kain yang dibuat dengan cara menenun benang secara manual menggunakan alat tenun tradisional. Kain tenun memiliki beragam motif, warna, dan tekstur yang bervariasi tergantung dari daerah asal pembuatannya, salah satunya tenun ikat. Sesuai dengan namanya, tenun ikat dibuat dengan cara mengikat dan mewarnai benang sebelum mulai menenun. Tiap daerah memiliki teknik ikat yang berbeda seperti ikat celup dari Bali, tapis dari Lampung, atau tenun ikat Sumba. - Ulos
Ulos merupakan kain tenun khas masyarakat suku Batak. Ulos dipakai dalam upacara adat ,seperti kelahiran, pernikahan, kematian, dan ritual lainnya. Ulos dibuat melalui proses tenun manual dengan warna dan motif yang bervariasi mencerminkan status sosial dan keberlanjutan tradisi.
Itulah kelima kain tradisional Indonesia yang tak ternilai harganya. Ada dari daerahmu?
Sumber : detik.com